MEMBUAT VIDEO KLIP BERKUALITAS DAN MURAH INI CARANYA



Akhir mei lalu saya kembali mendirect salah satu band Cirebon yakni, PLAT Band, yang konon  mereka ingin mengganti nama menjadi Adipatih. Yang paling saya ingat  dari syuting tersebut yakni selesai jam 02:00 pagi dan sampe rumah pukul 04:00 pagi nganterin mobil ke rental pukul 06:30 pagi balik rumah jam 09:00 artinya proses syutingnya 24 Jam lebih karena berangkat syuting pagi sebelumnya pukul 06:00 kurang malah. Crew sich tepar semua tidur dalam mobil, mungkin cuma saya aja sendirian yang non stop 24 Jam. Udah gitu bakso saya di mobil koq ada yang makan siapa ya?.. haha.. makanan sutradara koq dimakan, terlalu. Saya doakan yang makan bakso saya jadi sakti cuma bedanya huruf ' i'- nya dipindah diantara huruf 'k' dan 't' wkwkwkwkw.....
Oke guys... sebenernya bukan itu yang mau saya ceritakan, actualy saya juga sebelum  terjun ke industri video klip, besar di industri musik dulu, ya nggak besar-besar amat sich karena RBT band saya juga nggak laku wkwkwk...
Saya paham betul industri musik itu gimana, susah untuk berkembang kalo nggak  punya link yang kuat dan management yang handal. 1 Bulan aja sudah bagus kalo dapat satu kali panggungan dan dibayar ya minimal transport 1 juta an lah, sayangnnya jarang banget khan kalo bukan sponsor gede paling di kasih makan di acaranya aja udah bagus untuk cari nama. Intinya maen musik itu harus hobbynya orang2 berduit yang nggak mikirin bayaran dan nggak mikirin anak istri di rumah hahaha...untung saya belum merried nih..
Kalo kita lihat ke industri musik pantura, mereka berjaya dengan lagu-lagu panturanya, lha iya orang sopir2 bus dan mobil travel pada doyan musik pantura. Nah kenapa industri musik band nggak berkembang yang dikalangan grass rootnya?..atau yang biasa kita kenal dengan band indie?..
Saya sich simple jawabnya, karena band itu nggak ngumbar aurat kaya penyanyi pantura, yang bikin orang melotot senang nggak senang dengan lagunya. Kedua musik dangdut itu apapun varianntnya adalah musik yang easy listening dan merakyat. Dan faktor yang ketiga peran mereka terbantu dengan tukang video shooting hajatan yang suka memperbanyak copyannya, dan setahu saya ada bargaining dengan pebisnis CD bajakan ataupun yang Orinya di sono (nggak tau tuh daerah mana nggak usah disebutin, di Jakarta sich pastinya) yaa... disebutin juga.
Intinya industri musik pantura memang sudah ada para pelaku bisnisnya yang siap mewadahi. Karena itulah mereka jalan, industrinya.
Nah, band memang tidak akan bisa bersaing, dikalangan grass root alias indienya, karena banyak yang lebih fokus garap lagu sendiri daripada garap lagu orang (padahal bisa saingan ama tukang organ tunggal kalo punya lagu banyak (lagu yang top 40 ) misalnya. Kedua industri kita, band tidak ada yang mewadahi, ketiga banyak band yang secara kualitas belum bagus sudah berani publish publik karyanya, akhirnya ini menjatuhkan pasar sendiri.
Dari ke empat poin diatas, eh cuma 3 point ya?... iya 3 point maksudnya saya hanya ingin memberikan solusi sekaligus (tentunya prosfek bisnis untuk saya, hahaha..) agar band juga memiliki video klip untuk di publish media, dan sudah banyak juga yang melakukan itu cuma wadahnya (industriya) belum jalan. terlebih, secara esttika pengambilan gambar masih banyak yang jauh dari kata cukup (baik). Ujung2nya menjatuhkan industri musik dikalangannya (grass root) sendiri.
Makanya hati2 pilih sutradara klip jangan yang abal2 hahaha.... saya nich profesional. Saya sich percaya dengan SDM para pembuat klip masalahnya kadang gini, mereka di berikan sejumlah dana untuk garap klip tapi mereka hanya mementingkan sisi profit alias keuntungan saja. Akhirnya dana malah bukan untuk bagaiman caranya klip sederhana jadi bagus yang ada malah asal jadi.
Back to the point...
Dari mana industri kita ini bisa jalan?.. ya itu tadi buat klip untuk publish dan diperbanyak, tapi kuliatasnya minimal harus baiklah jangan sampe malu2in atau malah norak hehe.... pisss bro !
Kedua, dari mana dananya kalo 1 klip dengan kualitas yang katakan nggak pake kamera broadcast yang ratusan juta  itu tapi minimal bisa bagus?... So saya ada solusi ni bro, kita bisa gabung beberpa band dalam 1 hari 1 malam syuting misal bareng 3 band. Emang bisa?...
Bisa aja bro, asal prosesnya matang. Misal nih saya khan ama crew dan perlatan syuting itu satu mobil misal dari pagi sampe siang band A, dilokasi tertentu yang udah ditentukan. Siang-sore band B, dan Band C nya syuting malam. Selama lokasinya tidak terlalu berjauhan itu bisa diatur asal si band sudah stand by dilokasinya masing2, saya dan crew tinggal take aja, soal angel camera khan sudah beberapa hari sebelumnya saya hunting dulu dimana aja lokasinya, dari arah mana aja cameranya, scene scenario apa aja yang dimaninkan, itu urusan directror/sutradara lah dalam hal ini saya, jangan ditanya hahaha...persiapan rundownnya gimana dll.  Pokoknya you tau beres..
Jadi cost atau harganya lebih murah, ketimbang bikin video klip sendirian, khan kalo peralatan syuting dan crew hitungannya perhari, mau bandnya 200 band juga asal sehari mah bisa hahaha api kayanya kalo 200 kebanyakan deh. Maksimal 3 bandlah... Nah gimana coba deh dibicarakan dengan sesama band dari kenalanmu misalnya tetangga desamu misalnya.
Soal budget kalo ke saya itu negotiable, mau pake lighting yang berapa ribu, mau camera jenis apa mau jenis genset yang  berapa ribu watt.. taken easy saya lahir dan besar di industri musik,  meskipun seperti yang sudah saya bilang sebenerya nggak besar-besar amat karena RBT bandku nggak laku... wkwkwkwk  Intinnya saya juga orang musik idola saya Gitaris yang ada di film india yang suka jadi si Vijay tuh... (Amitabachan...) wkwkwk.
Nggak mungkin saya pilih komersil daripada hasil yang memuaskan. Tapi kalo bisa sich pengen komersil yang gede gitu haha.. tapi sayangnya saya seniman sejati (gaya ya saya?, pura2 sich sebenernya wkwkkwkw...
Nah, setelah itu.. join lagi bikin kompilasinya cd nya, jual di pinggir2 jalan digabung ama CD Karaoke. Nah itu bisa diatur lagi ama saya hehe.. Asli koq anggota ASIRI bukan bajakan. So.. its about to your decision.
 

Comments