Mungkin sedikit terlambat artikel ini saya keluarkan, karena malam ini sudah masuk masa eliminasi. Tadi selintas saya sempet nonton audisi Sumatra dan jujur baru pertama saya melihat semenjak gembar-gembornya, itupun Cuma beberapa menit. Banyak yang histeris dan nangis-nangis yang saya liahat, saya memang ngerti perasaan mereka, yang membawa mimpi besar, lalu kemudian dinyatakan gagal. Itu saya kira wajar. Sebagai obat sekaligus nasihat beberpa nasihat psikologi saya tulis dalam artikel ini, berdasarkan pengalaman saya pribadi, hanya saja jalur saya di band, bukan indonesia Idol.
Dalam dunia entertainment ada beberpa hal yang mesti di perhatikan, yang mungkin beberapa orang tidak faham kearah ini, bukan mau menggurui tapi sekadar bertukar pikiran aja:
- BE CRAZY AND HAVE INTUITION ( MENGUKUR KEMAMPUAN DIRI)
Dunia entertainment itu adalah dunia rasa, peka, intuitif, tapi bukan berarti disana tidak berlaku rumus skill dan talented. Seperti ilmu pasti, disinipun ada itung-itungan exact-nya, bedanya, feeling dan intuisilah yang berbicara, bukan feeling mengira atau menebak tapi bener-bener lahir dari kematangan spiritual.
Perlu kamu ketahuai, disana tempatnya orang-orang bertalent briliant, jadi hal pertama sekali yang perlu diperhatikan adalah kemampuan intuitif yang benar bener jeli untuk mengukur kemampuan dan kulitas diri. Ini yang paling penting. Insting ini dibutuhkan sangat oleh seorang yang ingin terjun ke dunia entertainment. Jadi coba merenung terlebih dahulu dan banyak berkontemplasi (hehe..) apakah kamu memang sudah bener-bener bisa bersaing.
Temen saya juga ada yang menyatakan ingin ikut Indonesia Idol, tapi sudah saya sergah terlebih dahulu, bukan bermaksud menciutkan nyali, telinga yang jeli sudah peka dengan mana yang bakal bagus, dan mana yang nggak, itu udah bisa menilai dari sebelum kamu ikut audisi sekalipun. Kalo hanya untuk sekedar cari-cari pengalaman its okay lah. Tapi bagaimana jika kamu bermimpi terlalu tinggi dengan kualitas dan kemampuan yang tidak sesuai?... atau jika kamu berpikiran kali–kali aja rejeki orang siapa yang tahu. Memang bener tapi dunia entertainment juga punya standarisainya lho yang kaya apa dan gimana. Coba deh diperhatiakn artis-artis atau penyanyi papan atas seperti bagaimana. Entah kulitasnya, attitudenya.
- KONTROL EMOSIONAL YANG TINGGI
Seorang enertainment, entah itu artis, musisi, pemaen sinetron dan lain sebagainya harus memiliki kontrol emosinal diluar kemampuan yang biasa pada umumnya manusia. Kenapa ini penting?
Dunia entertainment itu kalo boleh saya bilang adalah dunianya orang-orang gila-edan-nggak waras bin abnormal (dalam tanda kutip ya). Maka rumusnya bagi saya adalah sebelum kamu merasa gila, gilakan dulu dirimu, bukankah orang gila nggak pernah sakit hati ketika dicemooh, ketika dikatain gila, ketika dia dianggap abnormal nggak waras sekalipun?...orang gila tidak merasa berduka atau bersedih hati, dunianya adalah dunia, yang lain jangan ikut campur.
Dalam konteks ini, gila-gilaan ini salah satu artinya adalah kontrol emosional, ini harus diambang batas luar manusia biasa. Kontrol emosinonal ini juga berkaitan dengan spiritual quotientmu yang juga harus gila, cerdas keliwat liwat spirtualitasnya (kalau bisa ya). Pernah dengar khan ada istilah, antara gila dan jenius itu perbedaannya tipis?...
Impact dari kegilaanmu ini diharapkan menjadi balancing ketika kamu menghadapi kenyataan yang tidak sesuaidengan apa yang kamu harapkan salah satunya, tereliminasi misalnya. Bagi saya pribadi, simple aja jikalau saya gagal di event besar sekelas Indonesia Idol, toh bukan jalan ke syurga koq, gitu aja koq repot, kecuali begini, kalo saya nggak lolos Indosia Idol saya dihukum masuk neraka, ini baru saya khawatir dan mungkin saya baru akan nangis (emoticon menjulurkan lidah)
Orang yang gila (dalam tanda kutip) dia sudah bisa mengopntrol keadaan jiwanya, entah itu ambisinya, entah itu bisikkan kebodohan jiwanya. Disinilah salah satu pentingnya kontrol emosional tersebut, sehingga ketika kamu tidak lolos seklipun kamu tetep easy going, bukan jalan ke syurga koq, nggak marah-marah kepada juri, yang rata-rata spiritulitas dan emosinalnya sudah terasah jauh sebelum mereka jadi seperti sekarang.
Disamping itu, seorang entertainmen membutuhkan kontrol emosional yang tinggi ini pada saat performance, logikanya, seorang entertainment pada saat diatas stage, dia diharuskan tampil sebaik mungkin, nggak peduli apakah dia dirumah sedang berantem dengan suaminya, pacaranya, sedang badmood, sedang datang bulan, or what ever. Ini tuntutan yang mau nggak mau harus dilakukan. Disini pentingnya kegilaannmu mengendalikan emosi jiwamu.
- INNER BEAUTY
Yang satu ini nggak kalah penting, kecantikan dari dalam, meskipun kamu seorang yang bertalented tinggi dengan kemampuan nyanyi yang briliant sekalipun jika tidak diimbangai dengan inner beauty kamu bisa saja gagal. Misalkan aja juri sewot atau melihat kamu sebagi orang yang kepedean atau over acting, kamu bisa aja di tidak loloskan. Kenapa?
Orang nanti gimana akan seneng dengan attitude mu yang seperti itu sedang yang namanya selebritris itu semuanya menjadi perhatian, pakainamu, cara berbicaramu, cara berfikirmu semuanya, so, kamu kudu, rendah hati, sopan, tidak sombong, pandai menjadi pendengar dan lain sebagainya. Bolehlah kamu menjadi diri sendiri dengan pribadi yang urakan atau semacamnya, tapi, jangan didepan publik atau orang-orang tertentu yang akan berakibat pada karirmu apalagi di acara live. Ada pepatah mengatakan orang menjadi besar bukan dengan apa yang dimilikinya melainkan karena karakternya.
Liat aja juri Indonesia Idol Ahmad Dhani misalnya, secara tidak langsung dia adalah sosok yang besar tidak hanya melalui karya, tapi melaui karakter yang secara tidak sadar membangun dirinya, yang berkesan, otoriter, keras namun agamis, songong. Itu menjadi senjata ia tetep dikenal bahkan dihormati santri-santri terutama di jawa tengah dan jawa timur, kontroversi secara tidak langsung membangun pencitraan. Gus dur dengan gaya nya kiyai rock n roll dan ceplas-ceplosnya. Presiden SBY dengan karakteristik wibawanya. Sebenernya banyak orang yang lebih hebat dari mereka namun karakternya tidak muncul di publik akhiranya existensinya dianggap tidak ada. Jadi, karakter dari inner beauty ini penting ya.
- FAKTOR LUCKY ATAU KEBERUNTUNGAN
Setelah kamu memiliki 3 kriteria diatas, saatnya kamu berburu faktor keberuntungan. Sebagus apapun kamu, skillmu, kepandaianmu dan lain sebagainya, nggak akan berarti apa-apa jika kamu bukan termasuk orang yang nggak beruntung. Maka jika kamu berdoa, mintalah jadi orang beruntung (heheh..) Ini serius lho, memang saya diatas berbicara tentang sesuatu yang exact, pasti, meskipun dalam hal rasa dan insting, tapi faktor keberuntungan juga berbicara disini. Bedanya hasil count saya dengan perhitunganmu adalah:
Kamu : Gue mau ikut Indonesian Idol, kali aja gue beruntung dan lolos!
Kalimat ini mungkin bisa benar bisa tidak, benar, jika kamu sudah paham makna “mengukur kualitas diri”. Salah, jika kamu belum mampu melakukan hal itu dan, mungkin jika kamu adalah sosok briliant yang selama ini tersembunyi dan tidak mampu mengenal potensimu selama ini. And then good luck ya.. maafkan saya jika ada salah kata dan khilaf J
Comments