Pardigma Keliru Tentang Label dan Strategi Promo Keliru Band Indie


Salah satu paradigma yang mesti diubah adalah “Masuk Label Tidak menjamin sebuah band sukses (secara materi maupun popularitas).  Bahkan sebenarnya label bisa menenggelamkan sebuah nama dari satu band, dimana jalan satu-satu cara  yang mesti dilakukan oleh band yang namanya sudah dikontrak label adalah dengan membubarkan band tersebut (Banyak sekali fenomena yang terjadi seperti ini, banyak band yang muncul kemudian hilang begitu saja salah satu penyebabnya adalah demikian).
Sebuah band hanya bisa hidup subur di label jika band tersebut booming. Jika tidak, band label secara financial (income) kalah oleh band indie yang banyak jam terbangnya.

Salah satu solusi yang baik  adalah dengan tetap menjadi Indie  dan melakukan serangkjaian startegi promo sendiri, menjaring fansbase sendiri, mencari job sendiri. Jika ini dilakukan, tentunya masa depan band “untuk hidup lebih lama” bisa diwujudkan dimana ini lah sebenarnya tujuan utama dari tiap band yang jeli kepada industri musik. Alasan ini pulalah yang seharusnya menjadi ‘spirit of indienation’ yang harus selalu dikibarkan!!
Karena, apakah kita bisa menjamin jika ada label yang mengkontrak band kita, kita bisa booming?...Musisi yang matang cara berfikirnya pasti menjawab tidak!!

Disamping itu, banyak band yang terjebak dengan tradisi ‘hura-hura’ (Kami menyebutnya), yang sebenarnya merupakan pemborosan kas band. Dimana banyak band mengikuti berbagai parade festival yang impact nya cukup kecil bagi  band belum memiliki nama. Bayangkan satu event bisa mencapai pendaftaran Rp100.000 jika dalam satu tahun 10 x parade/festival saja = Rp1000.000. Sedangkan Nilai Plus dari sebuah parade atau festival (yang skalanya kecil) hanyalah penggembelngan mental bagi personal band yang bersangutan saja (pengalaman).
Seringnya menjadi juara pun tidak berpengaruh, karena band yang kemudian besar adalah band yang memilikii pangsa pasar (Coba perhatikan beberapa band dengan personelnya yang memiliki skil atau talent brilliant ) tidak sepenuhnya menjamin sebuah band itu booming bahkan banyak yang kemudian redup dan menghilang. Banyaak band-band indie tidak jeli kearah ini.
Sebaliknya band dengan jam terbang sangat minim bisa menuai prestasi pasar yang baik bahkan briliant

Banyak pula band-band yang terkesan hanya untuk narsis-narsisan, merelakan lagunya hanya di putar di radio dengan tujuan dan maksud yang tidak jelas. Yang pada kenyataannya lagu tersebut kemudian akan basi jika dalam satu tahun saja band tersebut tidak bisa melakukan terosan-terobosan. Lalu apakah itu bisa disebut starategi promo ?... jawabanya adalah “ya” namun startegi yang sporadis.

Comments