CLASS DIPLOMATIC SCHOOL, SALAH SATU MENGHILANGKN BUDAYA TAWURAN ANTAR PELAJAR




Tawuran antar pelajar di beberapa sekolah tertentu memang seudah merupakan suatu budaya yang turun temurun.  Termasuk di SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta yang beberapa hari lalu kembali menelan korban meninggal bernama Alawy Yusianto Putra  karena sabetan clurit di dada dan punggung. Ini adalah salah satu contoh dari banyak kasus yang selama ini terjadi.

Beberapa tahun yang lalu saya pribadipun adalah salah satu pelajar yang kerap terlibat tawuran dengan salah satu satu SMK di Cirebon . Dan kedua SMK yang saya maksud inipun memiliki budaya tawuran yang sudah turun temurun, serupa dengan SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta. Beberapa upaya memang telah dilakukan berupa mendamaikan kedua belah pihak. Namun cara ini tidak berlangsung lama hanya berkisar 1 tahun kemudian tawuran kembali terjadi.

Masalah ini tentunya tidak bisa dibiarkan, perlu adanya upaya upaya efektif yang mesti dilakukan agar  kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Dimanapun di seluruh sekolah di Indonesia. Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui cara yang yang saya sebut CLASS DIPLOMATIC SCHOOL.

Ada pribahasa "Tak kenal maka tak sayang"  maka CLASS DIPLOMATIC SCHOOL.
Ini adalah salah satu cara saling mengenalkan kedua belah pihak sekolah. Caranya sendiri adalah dengan kedua belah pihak yang sering terlibat tawuran ini masing-masing mengirimkan, 1 kelas  untuk belajar di sekolah yang bertikai, secara bergantian dengan kelas lainnya. Masing-masing kelas misal diberi kesempatan 1 minggu. Dan selama 1 minggu ini, salah satu agendanya adalah berkeliling ke kelas to kelas saling menyapa dan memperkenalkan diri dan berinteraksi dengan yang siswa lainnya yang didampingi oleh guru setempat. Dengan mengusung agenda stop tawuran, ini point kesatu. Kedua,  dengan cara 1 kelas yang mendapat giliran 1 minggu tersebut di pecah menjadi 2 atau 3 kelas selama 1 minggu ini di campurkan belajarnya dengan siswa sekolah yang menjadi rivalnya, dengan duduk 1 kursi bersama

Hal –hal seperti ini dilkuakan terus menenrus sepanjang tahun ajaran dan berkelanjutan,  tujuannya adalah agar antar 2 sekolah yang saling bertikai tersebut merasa satu rumpun, satu sahabat satu keluarga. Karena dalam waktu yang lama kegiatan seperti ini tentunya akan membuat saling mengenal satu sama lain sehingga diharapkan akan terjadi semangat persaudaraan.

Semoga tawuaran antar pelajar bisa di hapuskn di seluruh bumi kita di Indonesia. Mohon di share (Copy paste dipersilahkan, atau menghubungi pihak-pihak terkait)

Comments