Pada dasarnya setiap, studio recording memiiliki cara tersendiri
ketika melakukan mixing. karena itu pastilah hasilnya berlainan.
Ada yang memang dari Sumber daya manusia nya
dalam hal ini, operator dan audio engginernya. Ada pula yang memang sumber daya
peralatan yang memang mendukung.Karenanya, hasil dari setiap studio recording
pasti berlainan.
Nah dibawah ini saya sedikit berbagi pengalaman tentunya versi
saya ya, jadi jangan protes wkwkwkw :
1. NuendoEQ 2 : nuendo eq ini saya gunakan untuk menyamakan
frekuensi (hertz). Biasanya kalo saya mixing saya bandingin ama lagu-lagu
yang sudah profesional, terutama vokalnya saya bikin semirip mungkin
disni kejelian hearing (pendengaran) diperhitungkan.
2. Reverb A
Kalo saya dengerkan lagu-lagu hasil recordingan profesional, sepertinya
hampir semua menggunakan reverb. Reverb disini tentunya berbeda dari tiap
lagu, sesuai kebutuhan. Dalam plugin standar nuendo (diluar mixer analog ya)
ada reverb A dan reverb B. kalo menurut saya, untuk lagu lebih sering dipakai
reverb A. dengan pilihan default. Kita tinggal mengatur berapa persen
reverb yang digunakan aja
3 Vocoder
vocoder ini kalo pernah diperagain oleh LENKA (tau Lenka khan?..
itu nama kota di wilayah 3
Cirebon..Oo..itu Majalengka ya hihi..)
Vocoder seperti suara robotic. Tapi saya justru pake vocoder untuk
meredam suara yang terlalu " bright " atau over . kalo boleh saya bilang
istilahnya begitu. saya Menggunakan Spot FX kategori pilihannya. Trus
saya naikin deh diatur-atur pasnya.
Ketiga plugin ini, nggak perlu download soalnya sudah ada di Plugin
Nuendo standar. selain ini sebenenrya da beberpa lagi yang sering saya pake Misal
Plugin Q, terus Denoizer (menghilangkan noise) deesser (mengurangi
kalimat lagu yang berrbunyi "S" yang biasanya sangat mencolo
Denger Hasilnya disini ya DOWNLOAD !
By GMT Audio lab Recording Cirebon
Dan silahkan bagi yang berminat private/kursus menjadi Audio Engineer (Mixing/Operator recording)
atau membuka studio rekaman, hubungi by page kita diatas. Trims
Comments