Tumbuhnya studio-studio music dan rekaman di era digital ini
memungkinkan para musisi indie lebih mudah untuk membuat demo lagu. Berbeda
dengan era 90 an dimana tepat rekaman jika tidak harus ke Bandung ya mesti ke
Jakarta. Itupun teknologinya masih direkam dengan pita belum digital. Salah
satu part saja salah mesti mengulang dari awal.
Tidak seperti tracking di era digital sekarang ini, take
(instrument) bisa dipotong pada bagian part yang salah saja tidak mesti
mengulang dari awal lagu. Namun, tidak dengan serta merta dengan era digital
ini segala sesuatunya menjadi mudah. Tetap saja ada plus minusnya. Salah
satunya adalah saol hasil mixing yang kurang begitu baik.
Banyak dari kita musisi indie sering kecewa setalah lagu di
mixing, hasilnya tidak memuaskan, misalnnya vocal yang mendem (tidak bright),
audio yang pecah, noise, bocor dll.
Ada beberapa penyebab yang menjadikan demikian. Dibawah ini
beberapa penyebabnya :
1.
SDM
Yang paling berpengaruh kepada hasil mixing
dan lagu adalah operator atau engineer audio distudionya. Kadang ada
operator/engineer yang peka dan ngasih arahan sound taste/karakternya untuk
menggunakan yang mana sesuai genre lagu. Terutama bagi musisi baru yang belum
paham karakter sound.
Terkadang jika lagu yang di rekam di rasa
jelek dan ngaco komposisi musiknya pada saat mixing operator atau engineer
studionya bad mood duluan untuk menjadikan lagu itu oke dan enak di telinga.
Tetapi adapula kasus dimana engineer audionya minim pengalaman mixing sehingga
dia tidak tahu gimana mixing lagu itu
agar maksimal. Pun ada juga yang money oriented setelah uang dapat kerjaan asal
beres. So, kenali karakter operator or engineer studi juga penting lho ya J
2.
Peralatan Yang Kurang Mumpuni
Meskipun SDM memang berada di urutan posisi
pertama sebagai penyebab bagus tidaknya hasil rekaman. Peralatan yang standar
juga menjadi penyebabanya. Kita tidak mungkin khan editing atau mixing lagu
menggunkana speaker yang tidak flat, misalnya.
3.
Proses Tracking
Selain dua penyebab diatas, proses take
atau tracking juga ikut menjadi penyebabnya. Kadang, kita salah menggunakan
distorsi atau karakter sound pada saat rekaman. Tentu saja hal ini ikut
berpengaruh terhadap kualitas audionya. Selain menyebabkan komposisi jadi aneh,
kesalahan pemilihan karakter juga bisa meenyebabkan hal lain seperti distorsi
yang noise, bocor atau hal lainnya kerap terjadi.
Lalu bagaimana solusinya?.. Melihat ketiga
poin diatas tentu kita hanya perlu melihat solusinya dari ketiga faktor
tersebut saja. Yakni cari SDM yang sudah diakui. Ketahui peralatan apa saja
yang digunakan, mulai dari soundcard, software yang dipake, dan lainnnya.
Berhati-halilah ketika proses tracking. Perhatikan noise, ketepatan tempo dan
lainnya.
Comments